Erdogan (baris kedua) ikut mengikuti salat jenazah kawan dekatnya Erol Olcak.
Ribuan orang di Turki, termasuk Presiden Recep Tayyip Erdogan, menghadiri perkebumian rakyat dan pemimpin yang terkorban dalam rampasan kuasa kudeta pada Jumat malam.
Kementerian Luar Negeri menyebut Yang terkorban hampir 300 orang, 1.400 lainnya luka-luka.
Presiden Erdogan menangis dan sempat solat ketika memberikan sambutan di perkebumian rakan dekat dan sekutu politiknya, Erol Olcak.
- Turki lakukan 'pembersihan' besar-besaran di Bahagian Tentera dan kehakiman
- Kesaksian WNI yang terjebak di Istanbul saat berlangsung upaya kudeta
Sebelumnya, Erdogan bertekad membersihkan Kementerian negaranya, dari apa yang ia sebut sebagai virus penyebab kudeta yang gagal.
Kementerian Kehakiman mengatakan, sekitar 6.000 orang telah ditahan, termasuk pegawai tinggi Tentera, hakim, dan jaksa.
Dalam kesempatan di bercuti, Presiden Erdogan semasa kembali menegasnya bahwa negaranya akan mempertimbangkan menerapkan lagi hukuman mati setelah terjadi kudeta yang gagal.
Erdogan mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab melawan negara akan membayar dengan harga sangat mahal.
Ia mengatakan ulama yang mengasingkan diri di Amerika Serikat, Fethullah Gulen, yang merupakan mantan sekutu, adalah dalang kudeta.
Namun Gulen membantah dan mengatakan terbuka kemungkinan kudeta didalangi sendiri oleh Erdogan
No comments:
Post a Comment